Jajaran pengurus Apjati Bima Dompu Foto : Pimpred Billy Pelopor NTB |
Bima, PeloporNTB.Com - Ketua Apjati Bima Dompu, Syarifuddin membantah keras pengurus Apjati Bima-Dompu terhadap dugaan adanya kerja sama Apjati dengan imigrasi kelas 3 non TPI bima, seperti yang diberitakan pada media On Line Police hari rabu tgl 13 mei 2022. Apjati secara Organisatoris tidak pernah melakukan rapat apapun untuk merekomendasikan jajaran pengurusnya untuk melakukan kerja sama dengan pihak Imigrasi atas pembuatan Pasport umum 48 untuk pergi kunjungan atau jalan-jalan atas tudingan miring dalam pemberitaan Tersebut.
Ketua Apjati Bima Dompu, Syarifuddin mengatakan, kalaupun ada Pengurus Apjati yang terlibat seperti yang dilansirkan dalam pemberitaan itu mungkin Oknum Pengurus yang mengatasnakan Apjati.
"Saya selaku ketua Apjati Bima-Dompu secara tegas menyatakan bahwa secara Administrasi Organisasi Internal Apjati merasa tidak pernah merekomendasikan jajaran pengurus untuk berkecimpung melakukan pembuatan Pasport Umum 48 tersebut" tutur ketua Apjati Bima Dompu, Syarifuddin dalam konferensi pers dikediamannya, Kamis (14/4/2022).
Lebih lanjut Syarifuddin menegaskan, Apjati dalam rapat kerjanya beberapa bulan yang lalu di hotel La ILa Kota Bima tegas menyatakan utk membasmi adanya pengiriman CPMI-PMI secara ILegal Oknum-Oknum tertentu, "Ini bagian dari Visi-Misi Pengurus Apjati Periode 2021-2025, terhadap tudingan miring ini" Jelasnya
"Apjati akan Merapatkan dengan semua pengurus untuk merumuskan serta akan mengambil langkah-langkah apa terhadap tudingan Konspirasi ini, sebab dengan pemberitaan tersebut merusak nama Baik Lembaga Apjati secara Organisatoris, di sisi lain Imigrasi, Disnakertran,APH,adalah Mitra kerja sebagai lembaga tempat kordinasinya Apjati secara khusus CPMI-PMI yg diperlakukan tak wajar oleh majikannya atau meninggal dunia baik dlm Negeri maupun luar Negeri" tegas ketua Apjati yang didampingi pengurus Apjati Bima Dompu.
Secara terpisah, Ibu Jaenab Selaku Sponsor TKI membatah atas tudingan yang ditujukan pada dirinya, seperti yang diberitakan oleh salah satu media online, Rabu (14/4/2022. Dirinya memang pernah di telpon Via seluler oleh salah satu oknum OB. "Pas dia telpon, dia langsung menuding saya telah menerima uang dari salah satu TKI, dan saya bantah itu" Jelasnya.
"Ujung-ujungnya, pihak oknum OB tersebut meminta sejumlah uang kepada saya, dengan alasan mengamankan imigrasi, dan saya katakan apa urusan dengan saya" tegasnya. (BL-01)