Walikota Bima H.Muhammad Lutfi SE Foto : Pimpinan Pelopor |
Kota Bima, PeloporNTB.Com - Kepala Bidang Tanaman Pangan dan
Hortikultura (TPH) Abdul Najir, S.Pt.,M.M menjelaskan bahwa pada bulan Juli 2022 telah mengajukan usulan Bantuan Pemerintah untuk Pengembangan Bawang
Putih di Kota Bima pada Kementerian Pertanian RI seluas 12 Ha.
“Bantuan tersebut akan dialokasi di Kelurahan Lelamase 10 Hektar dan Kelurahan Nungga 2 Hektar” ujarnya.
Usulan tersebut terealisasi pada akhir September 2022 berupa Pupuk Hayati Cair (PHC) 120 liter, Pupuk Organik Cair (POC) 120 liter, Pupuk NPK Non Subsidi 4,2 ton, kapur dolomit 12 ton, plastik mulsa 96 roll dan benih basah putih sebanyak 8,4
ton.
Bantuan sarana produksi tersebut akan disalurkan bulan Desember 2022
“Besar harapan kami, bantuan ini dapat menjadi stimulus bagi petani untuk menanam bawang putih sebagai komoditi strategis yang dapat dikembangkan di Kota Bima”, ungkapnya.
Program Pengembangan Kawasan Bawang Putih ini dijadwalkan akan mulai dilakukan penanaman pada akhir bulan Desember 2022.
Kegiatan ini merupakan project rintisan, walaupun pada tahun 2021 pernah dilakukan uji coba skala kecil (demplot) penanaman bawang putih di Kelurahan Lelamase Kecamatan Rasanae Timur dan berhasil.
Keberhasilan ini tentu tidak lepas dari pembinaan dan pendampingan teman-teman PPL Wilayah Kerja UPTD BPP Rasanae Timur.
Kepala UPTD BPP Rasanae Timur saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa Kelurahan Lelamase dan Kelurahan Nungga merupakan dua kelurahan yang berpotensi untuk diusulkan sebagai sentra pengembangan bawang putih di Kota Bima.
“Kami siap menyambut baik inisiatif pengembangan bawang putih ini karena memang di lokasi tersebut sesuai dengan persyaratan tumbuhnya” ujarnya.
Sebagai gambaran bahwa bawang putih (Allium sativum) merupakan salah satu komoditas pangan strategis nasional.
Namun, sebagian besar pemenuhannya masih berasal dari impor.
Produktivitas bawang putih bisa mencapai 15-18 ton/ha dengan harga jual di tingkat petani berkisar pada Rp. 20.000 – 25.000 per kg (basah).
Keuntungan yang diperoleh petani masih cukup menjanjikan untuk dikembangkan yakni 12-14 juta per Hektar. (BIL-01)